Tampilkan postingan dengan label budidaya perairan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label budidaya perairan. Tampilkan semua postingan
Minggu, 14 Oktober 2012
Jumat, 12 Oktober 2012
SEKSUALITAS
SEKSUALITAS
Reproduksi
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu organisme.
Bayangkan apabila ada suatu organisme yang tidak melakukan reproduksi, tentu
saja akan menganggu keseimbangan alam. Ingat rantai makanan? Bayangkanlah salah
satu mata rantai tersebut hilang. Tentu akan tidak seimbang proses alam ini.
Yang akan menghancurkan sebuah ekosistem,atau bahkan peradaban.
SEKSUALITAS IKAN
SEKSUALITAS
IKAN
Ikan jantan : ikan yang mempunyai
organ penghasil sperma.
Ikan betina : ikan yang mempunyai
organ penghasil telur.
Heteroseksual : Populasi yang
terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya.
Monoseksual/Uniseksual : populasi
yang hanya terdiri dari ikan betina saja.
Dalam menentukan sex ikan spesies
tertentu harus berhati-hati, karena secara keseluruhan seksualitas ikan
bermacam-macam,a.l: Hermaprodit (sinkroni, protandri, protogini), Gonokorisme
(berdiferensiasi, dan tidak berdiferensiasi).
Hermaprodit
Satu individu ikan dikatakan
hermaprodit apabila didalam tubuhnya terdapat jaringan ovarium (penentu
individu betina) dan jaringan testes (penentu individu jantan).
Kedua jaringan tersebut berada dalam
satu organ dan letaknya seperti letak gonad yang terdapat pada individu normal.
Berdasarkan perkembangan ovarium dan
atau testes, hermaprodit terbagi atas :
Hermaprodit sinkroni
H. Sinkroni : apabila didalam gonad
individu terdapat sel sex betina dan sel sex jantan yang masak secara
bersamaan.
Ikan-ikan dari kelompok Serranidae
banyak yang termasuk H. Sinkroni.
Ikan hemaprodit ini dapat mengadakan
pembuahan sendiri dan ada pula yang tidak. Ikan yang mengadakan pembuahan
sendiri mengeluarkan telur terlebih dulu kemudian dibuahi oleh sperma dari
individu yang sama.
Ikan yang tidak mengadakan pembuahan
sendiri, dalam satu kali pemijahan ia dapat berlaku sebagai ikan jantan dan
dapat pula sebagai ikan betina. Contoh Serranus cabrilla dan Hepatus hepatus
serta Serranus subligerius
Hermaprodit protandri
H. Protandri : ikan yang didalam
tubuhnya mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan
ke fase betina.
Disaat masih muda, gonadnya mempunyai
daerah ovarium dan daerah testes, tetapi jaringan testes mengisi sebagian besar
gonad pada bagian lateroventral.
Setelah jaringan testesnya berfungsi
dan dapat mengeluarkan sperma, akan terjadi masa transisi, dimana jaringan
ovarium mulai membesar dan testesnya mengkerut.
Contoh ikan yang termasuk H. Protandri
: Lates carcariver, Sparus auratus, Sargus anularis, Pagellus centrodontus, dan
Pagellus mormyrus
Hermaprodit protogini
H. Protogini : ikan yang didalam
tubuhnya mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dai fase betina ke
fase jantan.
Pada beberapa ikan yang termasuk
golongan ini sering terjadi sesudah satu kali pemijahan, jaringan ovariumnya
mengkerut kemudian jaringan testesnya berkembang.
Contoh: Belut sawah (Monopterus albus)
dan ikan Kerapu lumpur (Ephinephelus tauvina).
Ikan ini memulai siklus reproduksinya
sebagai ikan betina yang berfungsi, kemudian berubah menjadi ikan jantan yang
berfungsi.
Pada ikan-ikan yang termasuk kedalam
famili Labridae, misalnya Halichieres sp terdapat dua macam jantan yang
berbeda. Ikan jantan pertama terlihat seperti ikan betina, tetapi tetap jantan
selama hidupnya. Sedangkan jantan yang kedua adalah jantan yang berasal dari
perubahan ikan betina.
Ikan-ikan yang mempunyai dua fase
dalam siklus hidupnya, pada tiap-tiap fasenya sering didapatkan ada perbedaan,
baik dalam morfologi maupun warna. Hal ini sering menjadi salah identifikasi.
Ikan Larbus ossifagus ada dua warna
(merah dan biru). Ternyata merah adalah ikan betina dan biru ikan jantan.
H. Protandri & Protogini disebut
dengan H. beriring. Pada waktu ikan masih muda memiliki gonad dengan dua macam
sex (ovarium dan testes) yang belum berkembang dengan baik.
Proses suksesi kelamin dari satu
populasi H. Protandri dan H. Protogini terjadi pada individu yang berbeda, baik
ukuran maupun umur, tetapi merupakan proses yang beriring.
Pada ikan kakap ditemukakan bahwa
tidak semua ikan betina berasal dari ikan jantan. Ada ikan betina berumur 2
tahun berukuran 42 cm, berukuran lebih kecil dari ukuran ikan betina matang
gonad.
Dari 880 ekor ikan kakap yang diteliti
gonadnya secara histologis didapatkan data bahwa ikan ini tergolong Hermaprodit
sinkroni, ovarium dan testes berkembang secara bersamaan dengan baik
Gonokhorisme
Yakni kondisi seksual berganda
dimana pada ikan fase juvenil gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas
status jantan dan betinanya.
Gonad tersebut pada tahap
selanjutnya ada yang berkembang menjadi ovarium dan juga ada yang berkembang
menjadi testes. Dengan kata lain, setengahnya menjadi jantan dan setengah yang
lainnya menjadi betina, namun kondisinya tidak stabil, sewaktu-waktu dapat
terjadi intersex yang spontan. (Gonokhorisme yang tidak berdiferensiasi)
Contoh : Anguilla anguilla dan Salmo
gairdneri irideus
Sifat Seksual Primer dan Sekunder
Sifat seksual primer pada ikan
ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses
reproduksi, yakni ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina dan testes dengan
pembuluhnya pada ikan jantan.
Tanpa melihat tanda-tanda lain pada
ikan akan sukar mengetahui organ seksual primernya.
Sifat seksual sekunder pada ikan
ialah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan
betina.
Dimofisme : ikan-ikan yang mempunyai
sifat morfologi yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan
betina.
Dikromatisme : yang membedakan
jantan dan betina adalah warna. Warna jantan biasanya lebih cerah dan lebih
menarik.
Jenis Sifat Seksual Sekunder
Seksual sekunder sementara : hanya
muncul pada waktu musim pemijahan. Misalnya “Ovipositor” pada ikan Rhodeus
amarus, yaitu alat yang dipakai untuk menyalurkan telur ke bivalvia. Pada ikan
Nocomis biguttatus dan Semotilus atromaculatus jantan terdapat semacam jerawat
diatas kepalanya pada waktu musim pemijahan
Seksual sekunder permanen; tanda ini
tetap sebelum dan sesudah musim pemijahan. Misalnya tanda bulatan hitam pada
ekor ikan Amia calva jantan, warna yang lebih menyala pada ikan Lebistes dan
ikan-ikan karang
Biasanya tanda seksual sekunder
terdapat pada ikan jantan.
Apabila ikan jantan dikastrasi
(testesnya dihilangkan), bagian yang menjadi tanda seksual sekunder menghilang.
Tanda bulatan hitam pada ikan Amia
betina akan muncul pada bagian ekornya seperti ikan Amia jantan, apabila
ovariumnya dikastrasi.
Hormon yang dikeluarkan testes dan
ovarium mempunyai peranan pada tanda seksual sekunderSEKSUALITAS IKAN
Rabu, 10 Oktober 2012
Senin, 08 Oktober 2012
Proses Pembuatan Tepung Ikan
Oleh:
agusnaidi
Oleh:
agusnaidi
Proses Pembuatan Tepung Ikan
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk membuat tepung ikan dari ikan segar. Cara yang paling sederhana yaitu dilakukan penjemuran dibawah sinar matahari. Metode ini dibeberapa wilayah masih digunakan dimana kualitas produknya lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan teknik modern. Sebagian besar proses pembuatan tepung ikan melalui tahap pemanasan, pengepresan, pengeringan dan penggilingan menggunakan mesin yang telah dirancang sebelumnya. Meskipun prosesnya sederhana, akan tetapi pada prinsipnya membutuhkan keterampilan dan pengalaman khusus untuk menghasilkan produk tepung ikan dengan mutu tinggi.
Pemanasan (Cooking)
Ketika ikan dipanaskan, sebagian besar air dan minyak akan hilang. Air dan minyak ini juga dapat hilang pada saat dilakukan pengepresan. Alat pemanas yang saat ini banyak digunakan berbentuk silinder uap air yang tertutup dimana ikan dipindahkan menggunakan alat berbentuk sekrup. Beberapa alat pemanas juga dilengkapi dengan fasilitas steam. Alat pemanas dalam industri dapat menampung sekitar 16 sampai 1600 ton bahan baku ikan segar per 24 jam.
Jika pemanasan kurang, maka hasil pressing nantinya tidak memuaskan dan pemanasan yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan ikan terlalu halus untuk dipress. Bahan baku ikan segar tidak dilakukan pengeringan selama tahap proses pemanasan. Pemanasan biasanya dilakukan pada suhu 95oC sampai 100 oC dalam waktu 15 sampai 20 menit. Beberapa perusahaan yang bergerak dalam pembuatan tepung ikan, menggunakan suhu 95 oC.
Pressing
Pada tahap ini terjadi pemindahan sebagian minyak dan air. Ikan berada dalam tabung yang berlubang, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan tekanan dengan bantuan sekrup. Campuran air dan minyak yang diperoleh ditekan keluar melalui lubang dan bahan bentuk padat seperti dalam pembuatan kue sebagai hasil akhir dari proses pressing. Selama proses pressing, kadar air menurun dari 70% menjadi 50% dan minyak menurun sekitar 4 %.
Pressing Liquor
Setelah dilakukan penyaringan untuk memisahkan material kasar dan material yang padat, kemudian material yang padat dan keras ini dilakukan pressing secara terus menerus dan disentrifugasi untuk memindahkan minyak. Minyak yang diperoleh kadang-kadang disuling yaitu proses yang dilakukan sebelum dimasukkan kedalam tangki penyimpan. Minyak yang disuling adalah minyak yang dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam industri pembuatan minyak goreng dan margarin.
Bagian cair dari proses pressing liquor dikenal dengan nama stickwater yang berisi material yang telah dihancurkan yang beratnya sekitar 9% dari total padatan. Material ini sebagian besar berupa protein dan stickwater terdiri dari sekitar 20% dari total padatan. Material terbentuk kembali akibat penguapan stickwater sampai berbentuk sirup yang terdiri dari 30 sampai 50 % padatan dan kadang-kadang dijual sebagai ikan padat yang dilarutkan. Pada umumnya produk hasil pressing liquor jika dipress kembali dan dikeringkan maka akan berbentuk tepung.
Pengeringan
Meskipun pada prinsipnya caranya sederhana, akan tetapi membutuhkan keterampilan dalam melakukan proses pengeringan yang baik. Jika tepung tidak dikeringkan maka dapat menyebabkan tumbuhnya jamur atau bakteri. Dan jika pengeringan dilakukan secara berlebihan maka akan mengakibatkan nilai nutrisi yang dikandungnya dapat menurun.
Ada dua jenis alat pengering, yaitu alat pengering langsung dan alat pengering tidak langsung. Pengeringan langsung menggunakan suhu yang sangat panas, yaitu sampai 500oC. Metode ini membutuhkan waktu yang singkat, tapi akan menyebabkan kerusakan yang lebih tinggi jika prosesnya tidak dilakukan secara hati-hati. Tepung sebaiknya tidak dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi, karena penguapan air yang cepat menyebabkan kondisi ikan mendingin, secara normal produk dipanaskan pada suhu 100oC.
Pada umumnya alat pengering berbentuk seperti tabung uap air dengan steam untuk mengeringkan tepung. Sebagian besar bau tidak sedap pada industri pengolahan berasal dari alat pengering. Alat pengering tidak langsung umumnya digunakan di UK.
Di UK, limbah ikan digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan tepung dan disini proses pengepressan bukanlah menjadi hal yang penting, karena kandungan minyak pada material sudah sangat sedikit. Tepung ikan ini diproses dengan cara yang sederhana, yaitu dengan cara memasak dan mengeringkan saja. Pertimbangan penggunaan tahap pressing adalah sebagai berikut:
Fleksibilitas penggunaan ikan yang berminyak, kurang berminyak atau campuran dari keduanya. Proses pemindahan air dengan pressing dan penguapan dari stickwater lebih murah karena pengaruh penguapan lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan alat pemanas.
Penggilingan dan Pengemasan
Langkah terakhir yang dilakukan dalam pembuatan tepung ikan adalah penggilingan untuk memecahkan gumpalan-gumpalan atau partikel dari tulang dan dilakukan pengemasan tepung ikan untuk selanjutnya dilakukan penyimpanan di dalam silo. Dari tempat industri pengolahan tepung ikan, tepung ikan yang sudah siap jual kemudian ditransportasikan.<!--more-->
Minggu, 07 Oktober 2012
Kamis, 04 Oktober 2012
Selasa, 02 Oktober 2012
Ciri seksual sekunder terdiri dari 2 jenis;
Ciri seksual sekunder terdiri dari 2 jenis:1. Tidak berhubungan dengan kegiatan reproduksiContoh:- Bentuk tubuh (♀ lebih besar)- Buncak pemijahan pd ikan ♂ minnow (Osmerus)- Sirip ekor lebih panjang pd ♂ cinggir putri (Xiphophorus helleri)- Warna tubuh lebih cemerlang pd ♂ misal pada Lepomis Humilis Lepomis Humilis Sirip ekor lebih panjang pd ♂ cinggir putri (Xiphophorus helleri)
2. Alat bantu pemijahanContoh:- Gonopodium pd ♂ ikan seribu ( Lebistes reticulatus)- Modifikasi sirip dada heteorchir pd ♂ Xenodexia untuk memegang gonopodium pd kedudukannya shg memudahkan masuk ke oviduct betina- Sirip perut yg termodifikasi menjadi myxopterygium (clasper) pada Elasmobranchii ♂ menjamin fertilisasi internal- Tenaculum ( semacam clasper yg terdapat pd bagian atas kepala) pd ikan Chimera ♂- Ovipositor pd ikan Rhodes amarus dan Careproctus ♀
1*** ciri seksual sekunder terdiri atas dua jenis yaitu yang tidak mempunyai hubungan dengankegiatan reproduksi secara keseluruhan, dan merupakan alat tambahan pada pemijahan.Bentuk tubuh ikan merupakan ciri seksual sekunder yang penting.Biasanya ikan betina lebih buncit dibandingkan ikan jantan, terutama ketika ikan tersebut telah matangatau mendekati saat pemijahan (spawning).Hal tersebut disebabkan karena produk seksualyang dikandungnya relatif besar
2. Hermaprodit Protandri
yang berarti di dalam tubuh ikan tersebut mempunyai gonad yang mengadakan deferensiasi dari fase jantan ke betina
Contoh: Ikan kakap (Lates calcarifer),tjd sth ikan mencapai ukuran 3 kg.4.Pengenalan mengenai seksualitas dalam budidaya erat kaitannya karena, hal ini akan mengetahui bagaimana memperoleh bibit atau induk-iduk yang unggul. Aplikasi dari mengetahui seksualitas pada ikan ialah bagaimana kita menemukan induk-induk unggul yang menghasilkan bibit-bibit anak ikan yang unggul pula baik untuk budidaya maupun dalam koleksi populasi ikan jenis tersebut dalam suatu ekologi ekosistem.
Kamis, 20 September 2012
contoh seksualitas
seksualitas Ikan
Seksualitas Ikan
Pada prinsipnya, seksualitas hewan terdiri dari dua jenis makanan yaitu jenis jantan dan betina. Begitu pula seksualitas pada ikan yang dikatakan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma. Sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur. Suatu populasi terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, maka populasi tersebut populasi homoseksual. Bila populasi tersebut terdiri dari ikan-ikan betina saja maka disebut monoseksual. Namun, penetuan seksualitas ikan disuatu perairan harus berkali-kali karena secara keseluruhan terdapat macam-macam seksualitas ikan mulai dari hermaprodit sinkroni, protogini, hingga gonokhorisma yang berdeferebsiasi maupun yang tidak (Wahyuningsih dan Barus, 2006).
Macam-Macam Seksualitas
Pada umumnya ikan hermaprodit hanya satu sex saja yang berfungsi pada suatu saat meskipun ada beberapa spesifik yang bersifat hemaprodit senkron. Berdasarkan perkembanagan ovarium dan atau testis yang terdapat dalam satu individu dapat menunjukkan jenis hermaproditismenya.
a. Hemaprodit sinkron/ simutan pous, dalam gonad individu terdapat sel krelamin betina dan sel kelamin jantan yang dapat masak bersama-sama dan siap untuk dikeluarkan.
b. Hemaprodit protandrous, ikan ini mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dan fase jantan ke fase betina
c. Hemaprodit protobinynous, keadaan yang sebaliknya dengan hemaprodit protandri. Proses diferensiasi gonadnya berjalan dari fase betina ke janta.
Menurut Fujaya (2004), sebagian besar spesies ikan adalah gonokristik (droecious) dimana sepanjang hidupnya memiliki jenis klemin yang sama. Selama gonokristik juga dikenal dua jenis gonad. Bila kedua jenis gonad berkembang secara serentak dan maupun berfungsi, keduanya dapat matang bersamaan atau bergantian maka jenis hemaprodit ini disebut hemaprodit sinkroni. Hemaprodit protandri, bila pada awalnya ikan-ikan tersebut berkelamin jantan, namun semakin tua akan berubah kelamin menjadi betina. Juga dikenal istilah hemaprodit proprotogini yaitu bila pada awalnya berkelamin betina namun semakin tua akan berubah kelamin menjadi jantan.
Pada prinsipnya, seksualitas hewan terdiri dari dua jenis makanan yaitu jenis jantan dan betina. Begitu pula seksualitas pada ikan yang dikatakan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma. Sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur. Suatu populasi terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, maka populasi tersebut populasi homoseksual. Bila populasi tersebut terdiri dari ikan-ikan betina saja maka disebut monoseksual. Namun, penetuan seksualitas ikan disuatu perairan harus berkali-kali karena secara keseluruhan terdapat macam-macam seksualitas ikan mulai dari hermaprodit sinkroni, protogini, hingga gonokhorisma yang berdeferebsiasi maupun yang tidak (Wahyuningsih dan Barus, 2006).
Macam-Macam Seksualitas
Pada umumnya ikan hermaprodit hanya satu sex saja yang berfungsi pada suatu saat meskipun ada beberapa spesifik yang bersifat hemaprodit senkron. Berdasarkan perkembanagan ovarium dan atau testis yang terdapat dalam satu individu dapat menunjukkan jenis hermaproditismenya.
a. Hemaprodit sinkron/ simutan pous, dalam gonad individu terdapat sel krelamin betina dan sel kelamin jantan yang dapat masak bersama-sama dan siap untuk dikeluarkan.
b. Hemaprodit protandrous, ikan ini mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dan fase jantan ke fase betina
c. Hemaprodit protobinynous, keadaan yang sebaliknya dengan hemaprodit protandri. Proses diferensiasi gonadnya berjalan dari fase betina ke janta.
Menurut Fujaya (2004), sebagian besar spesies ikan adalah gonokristik (droecious) dimana sepanjang hidupnya memiliki jenis klemin yang sama. Selama gonokristik juga dikenal dua jenis gonad. Bila kedua jenis gonad berkembang secara serentak dan maupun berfungsi, keduanya dapat matang bersamaan atau bergantian maka jenis hemaprodit ini disebut hemaprodit sinkroni. Hemaprodit protandri, bila pada awalnya ikan-ikan tersebut berkelamin jantan, namun semakin tua akan berubah kelamin menjadi betina. Juga dikenal istilah hemaprodit proprotogini yaitu bila pada awalnya berkelamin betina namun semakin tua akan berubah kelamin menjadi jantan.
TKG
Produksi artinya memperbanyak diri atau berkembangbiak pada hewan air diketahui dan proses fundamental reproduksi yaitu reproduksi aseksual misalnya dengan pembelahan dan memproduksi seksual dengan membentuk sel-sel gamet yakni sperma dan telur (Yuwono dan Purnama, 2001). Reproduksi adalah kemampuan individu tuk menghasilkan ketururnan sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau gamet jantan dan betina. Penyatuan gamet jantan dan betina akan membentuk zigot yang selnjutnya berkembang menjadi generasi baru (Fujaya, 2004).
Pengamatan kematangan gonad dilakukan dengan dua cara, yang pertama secara histology dilakukan dilaboratorium, yang kedua cara pengamatan morfologi yang dapat dilakukan di lapangan, dari penelitian secara histologi ikan diketahui anatomi perkembangan gonad lebih jelas dan mendetail. Sedangkan hasil pengamatan secara morfologi tidak akan sedetail cara histology, namun cara morfologi banyak ditemukan para peneliti (Effendi, 200).
Tahap Perkembanagan Gonad
Sel polices memipih dan berpindah untuk oosit yang sedang berkembang. Perubahan oosit yang sedang berkembang. Perubahan oosit selama penatangan ovarium mempunyai hubungan dengan tahap-tahap yang berbeda pembentukan meiosis pada pertumbuhan primer meliputi tahap nukleat kiomatin, diameter oosit berkisar antara 20-50 mm. sedangkan sitoplasma dan sel telur yang menonjol dengan satu nucleus besar atau beberapa nucleus kecil. Pada saat ini terbentuk satu lapisan satu sel granulose dan satu sel reka (Wahyuningsih, 2006).
Tingkat kematangan gonad menurut Kesteven (Bagenal Brown, 1968) dalameffendi (2002), sebagai berikut :
Dara : organ seksual sangat kecil berdekatan dibawah tulang pungagang. Testis dan ovum transparan, dan tidak berwarna sampai berwarna abu-abu. Telur tidak terlihat dengan mata biasa
Dara Berkembang : testis dan ovarium jernih, abu-abu merah. Panjangnya setengah atau lebih sedikit dari panjang rongga bawah. Telur satu persatu dapat terlihat dengan kaca pembesar.
Perkembangan 1 : testis dan ovarium bentuknya bulat telur, berwarna kemerah-merahan dengan pembuluh kapiler. Gonad mengisi kira-kira setengah ruang kebagian bawah. Telur dapat terlihat seperti serbuk putih.
Perkebangan 2 : testis berwarna putih kemerah-merahan , tidak ada sperma kalaubagian perut ditekan. Ovarium berwarna orange kemerah-merahan. Telur jelas dapat dibedakan, bentuknya bullat telur. Ovarium mengisi kira-kira dua pertiga ruang bawah.
Bunting : Organ seksual mengisi ruang bawah, testis berwarna putih, keluar tetesan sperma kalau ditekan perutnya. Telur biasanya bulat, beberapa dan pudarnya jernih dan masak.
Mijah : Telur dan sperma keluar dengan sedikit tekanan keparat. Kebanyakan telur berwarna jernih dengan beberapa yang berbentuk bulat telur tinggal di dalam ovarium.
Mijah/Salin : Gonad belum kosong sama sekali. Tidak ada telur yang bulat.
Salin : Testis dan ovarium kosong dan berwarna merah. Beberapa telur sedang ada dalam keadaan kembali.
Pulih salin : Testis dan ovarium berwarna jernih abu-abu sampai merah.
Faktor Yang Mempemgaruhi Tingkat Kematangan Gonad
Menurut Webber (1977), dalam Styono (2004), diketahui system endokrin memiliki pesan yang penting dalam koagulasi pembentukan gamet pada prosabarnch. Dipercaya bahwa suhu, kualitas air, lama penyinaran, ombaj, tekanan dari ombak, tekanan temperature udara, saslinitas, suplay makanan dan nutrisi adalah faktor yang mempengaruhi pembentukan gonad dan siklus breeding. Menurut Permadi dkk (2009), faktor internal (dalam diri ikan) jenis ikan, heriditas, fisiologik, faktor eksternal (lingkungan), makanan, lama penyinaran suhu dan naiknya permukaan air pada musim penghujan.
Gonado Somatik Indeks (GSI)
Menurut Nikoisky (1969), dalam Effendi (2004), menggunakan tanda utama untuk membedakan kematangan gonad berdasarkan berat gonad. Secara alamiah hal ini berhubungan dengan ukuran dan berat tubuh ikan keseluruhan atau tanpa berat gonad. Perbandingan antara berat gonad dengan berat tubuh, Nikoisky menamakannya “Cocficiani Kamatangan” yang di nyatakan dalam pasar.
Menurut Effendi (2002), nilai GSI ikan Belanak (Liza subvindis) dewasa pada berbagai TKG
Kelamin
|
TKG
|
GSI rata-rata
|
Kisaran
|
Jumlah
|
Jantan
|
II
III
IV
V
|
0,4953
1,0646
1,4520
0,6147
|
0,03-3,03
0,11-3,41
0,17-3,71
0,12-1,00
|
840
251
178
15
|
Batina
|
II
III
IV
|
0,8204
2,4042
8,6009
|
0,03-4,54
0,38-8,84
1,30-17,32
|
262
97
168
|
Gonado Indeks (GI)
Menurut Effendi (2002), penelusuran ukuran telur masak dalam komposisi ukuran telur secara keseluruhan dapat menunutun kepada pandangan pada memijah ikan tersebut. Baths (1972) dalam Effendi (2002), menggunakan perbandingan lain yaitu perbandingan antara gonad segar (gram) dengan panjang ikan (mm) dan menamakan indeks yang didapat “Gonado Indeks” dengan perumusan.
Gonado Indeks (GI) x 108
Menurut Effendi (2002), klasifikasi Indeks Gonad ikan Kerapu betina
Kelas
|
Nilai Gonad Indeks
| |
I
II
III
IV
V
|
lebih kecil dari 1
1,0-5,0
5,0-10,0
10,0-20,0
Lebih besar dari 20,0
|
Gonad tidak matang
Gonad memasak
Gonad memasak
Gonad masak
Gonad masak
|
SEKSUALITAS
SEKSUALITAS
Reproduksi
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu organisme.
Bayangkan apabila ada suatu organisme yang tidak melakukan reproduksi, tentu
saja akan menganggu keseimbangan alam. Ingat rantai makanan? Bayangkanlah salah
satu mata rantai tersebut hilang. Tentu akan tidak seimbang proses alam ini.
Yang akan menghancurkan sebuah ekosistem,atau bahkan peradaban.
Ikan
melakukan reproduksi secara eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina
akan saling mendekat satu sama lain kemudian si betina akan mengeluarkan telur.
Selanjutnya si jantan akan segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur
ini bercampur di dalam air. cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu
telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan.
Pada prinsipnya, seksualitas hewan terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina. Begitu pula seksualitas pada ikan, yang dikatakan ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma, sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur. Suatu populasi terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, maka populasi tersebut disebut populasi heteroseksual, bila populai tersebut terdiri dari ikan-ikan betina saja maka disebut monoseksual. Namun, penentuan seksualitas ikan disuatu perairan harus berhati-hati karena secara keseluruhan terdapat bermacam-macam seksualitas ikan mulai dari hermaprodit sinkroni, protandri, protogini, hingga gonokorisme yang berdiferensiasi maupun yang tidak.
Ikan terkenal sebagai mahluk yang mempunyai potensi fekunditas yang tinggi dimana kebanyakan jenis ikan yang merupakan penghasil telur beribu-ribu bahkan berjuta-juta tiap tahun. Apabila alam tidak mengaturnya maka dunia akan sangat padat dengan ikan.
Pada prinsipnya, seksualitas hewan terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina. Begitu pula seksualitas pada ikan, yang dikatakan ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma, sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur. Suatu populasi terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, maka populasi tersebut disebut populasi heteroseksual, bila populai tersebut terdiri dari ikan-ikan betina saja maka disebut monoseksual. Namun, penentuan seksualitas ikan disuatu perairan harus berhati-hati karena secara keseluruhan terdapat bermacam-macam seksualitas ikan mulai dari hermaprodit sinkroni, protandri, protogini, hingga gonokorisme yang berdiferensiasi maupun yang tidak.
Ikan terkenal sebagai mahluk yang mempunyai potensi fekunditas yang tinggi dimana kebanyakan jenis ikan yang merupakan penghasil telur beribu-ribu bahkan berjuta-juta tiap tahun. Apabila alam tidak mengaturnya maka dunia akan sangat padat dengan ikan.
3.1
Hermaproditisme
Ikan
hermaprodit mempunyai baik jaringan ovarium maupun jaringan testis yang sering
dijumpai dalam beberapa famili ikan. Kedua jaringan tersebut terdapat dalam
satu organ dan letaknya seperti letak gonad yang terdapat pada individu normal.
3.2
Gonokhorisme Yakni kondisi seksual berganda dimana pada ikan fase juvenil
gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas status jantan dan betinanya.
3.3 Sifat
Seksual Primer Dan Sekunder
Sifat
seksual primer pada ikan tandai dengan adanya organ yang secara langsung
berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan pembuluhnya pada ikan
betina, dan testis dengan pembuluhnya pada ikan jantan. Sifat seksual sekunder
ialah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan
betina.
Ikan jantan
adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma dan ikan betina ialah ikan
mempunyai organ penghasil telur. Bila dalam suatu populasi terdiri dari
ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, maka populasi yang terdiri dari ikan
betina saja dan populasi yang demikian dinamakan populasi monoseksual
(uniseksual). Tetapi dalam menentukan sex ikan spesies tertentu dari suatu
perairan hendaknya berhati- hati karena pada ikan secara keseluruhan terdapat
macam-macam seksualitas mulai dari hermaprodit sinkroni, protandri, protogini
sampai ke gonokhorisme yang berdiferensiasi maupun yang tidak berdiferensiasi.
4.1
Hermaproditisme
Ikan
hermaprodit mempunyai baik jaringan ovarium maupun jaringan testis yang sering
dijumpai dalam beberapa famili ikan. Kedua jaringan tersebut terdapat dalam
satu organ dan letaknya seperti letak gonad yang terdapat pada individu normal.
Pada umumnya, ikan hermaprodit hanya satu sex saja yang berfungsi pada suatu
saat, meskipun ada beberapa spesies yang bersifat hemaprodit sinkroni.
Berdasarkan perkembangan ovarium dan atau testis yang terdapat dalam satu
individu dapat menentukan jenis hermaproditismenya.
- Hermaprodit
sinkron/simultaneous.
Dalam gonad
individu terdapat sel kelamin betina dan sel kelamin jantan yang dapat masak
bersama-sama dan siap untuk dikeluarkan. Ikan hermaprodit jenis ini ada yang
dapat mengadakan pembuahan sendiri dengan mengeluarkan telur terlebih dahulu
kemudian dibuahi oleh sperma dari individu yang sama, ada juga yang tidak dapat
mengadakan pembuahan sendiri. Ikan ini dalam satu kali pemijahan dapat berlaku
sebagai jantan dengan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur dari ikan yang
lain, dapat pula berlaku sebagai betina dengan mengeluarkan telur yang akan
dibuahi sperma dari individu lain. Di alam atau akuarium yang berisi dua ekor
atau lebih ikan ini, dapat menjadi pasangan untuk berpijah. Ikan yang berfase
betina mempunyai tanda warna yang bergaris vertikal, sesudah berpijah hilang
warnanya dan berubah menjadi ikan jantan. Contoh ikan hermaprodit sinkroni
yaitu ikan-ikan dari Famili Serranidae. Ikan yang tidak mengadakan pembuahan
sendiri, dalam satu kali pemijahan ia dapat berlaku sebagai ikan jantan dan
dapat pula sebagai ikan betina. Contoh Serranus cabrilla dan Hepatus hepatus
serta Serranus subligerius Serranus cabrilla
b.
Hermaprodit protandrous.
Ikan ini
mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan ke fase
betina. Ketika ikan masih muda gonadnya mempunyai daerah ovarium dan daerah
testis, tetapi jaringan testis mengisi sebagian besar gonad pada bagian
lateroventral. Setelah jaringan testisnya berfungsi dan dapat mengeluarkan
sperma, terjadi masa transisi yaitu ovariumnya membesar dan testis mengkerut.
Pada ikan yang sudah tua, testis sudah tereduksi sekali sehingga sebagian besar
dari gonad diisi oleh jaringan ovarium yang berfungsi, sehingga ikan berubah
menjadi fase betina. Contoh ikan yang termasuk H. Protandri : Lates carcariver,
Sparus auratus, Sargus anularis, Pagellus centrodontus, dan Pagellus mormyrus.
- Hermaprodit
protoginynous.
Keadaan yang
sebaliknya dengan hermaprodit protandri. Proses diferensiasi gonadnya berjalan
dari fase betina ke fase jantan. Pada beberapa ikan yang termasuk golongan ini
sering terjadi sesudah satu kali pemijahan, jaringan ovariumnya mengkerut
kemudian jaringan testisnya berkembang. Salah satu spesies ikan di Indonesia
yang sudah dikenal termasuk ke dalam golongan hermaprodit protogini ialah ikan
belut sawah (Monopterus albus) dan ikan kerapu Lumpur (Epinephelus tauvina).
Ikan ini memulai siklus reproduksinya sebagai ikan betina yang berfungsi,
kemudian berubah menjadi ikan jantan yang berfungsi. Urutan daur hidupnya yaitu
: masa juvenile yang hermaprodit, masa betina yang berfungsi, masa intersek dan
masa terakhir masa jantan yang berfungsi. Pada ikan-ikan yang termasuk ke dalam
Famili Labridae, misalnya Halichieres sp. terdapat dua macam jantan yang
berbeda. Ikan jantan pertama terlihatnya seperti betina tetapi tetap jantan
selama hidupnya, sedangkan jantan yang kedua ialah jantan yang berasal dari
perubahan ikan betina. Pada ikan-ikan yang mempunyai dua fase dalam satu siklus
hidupnya, pada tiap-tiap fasenya sering didapatkan ada perbedaan baik dalam
morfologi maupun warnanya. Keadaan demikian menyebabkan terjadinya kesalahan
dalam mendeterminasi ikan itu menjadi dua nama, yang sebenarnya spesies ikan
itu sama. Misalnya pada ikan Larbus ossifagus ada dua individu yang berwarna
merah dan ada yang berwarna biru. Ternyata ikan yang berwarna merah adalah ikan
betina, sedangkan yang berwarna biru adalah ikan jantan.
Hermaprodit
protandri dan hermaprodit protogini sering disebut hermaprodit beriring. Pada
waktu ikan itu masih muda mempunyai gonad yang berorganisasi dua macam seks,
dimana terdapat jaringan testes dan ovarium yang belum berkembang dengan baik.
Proses suksesi kelamin dari satu populasi hermaprodit protandri atau protogini
terjadi pada individu yang berbeda baik menurut ukuran atau umur, tetapi
merupakan suatu proses yang beriring. Pada ikan Gobi didapatkan setelah suksesi
itu satu proses yang kembali kepada keadaan fase yang pertama.
4.2
Gonokhorisme
Selain
hermaproditisme, pada ikan terdapat juga Gonokhorisme, yaitu kondisi seksual
berganda yaitu pada ikan bertahap juvenil gonadnya tidak mempunyai jaringan
yang jelas status jantan atau betinanya. Gonad tersebut kemudian berkembang
menjadi semacam ovarium, setelah itu setengah dari individu ikanikan itu
gonadnya menjadi ovarium (menjadi ikan betina) dan setengahnya lagi menjadi
testis (menjadi ikan jantan). Gonokhoris yang demikian dinamakan gonokhoris
yang “tidak berdiferensiasi:, yaitu keadaannya tidak stabil dan dapat terjadi
interseks yang spontan. Misalnya Anguilla anguilla dan Salmo gairdneri irideus
adalah gonokhoris yang tidak berdiferensiasi. Ikan gonokhorisme yang
“berdiferensiasi” sejak dari mudanya sudah ada perbedaan antara jantan dan
betina yang sifatnya tetap sejak dari kecil sampai dewasa, sehingga tidak
terdapat spesies yang interseks.
4.3 Sifat Seksual Primer Dan Sekunder
4.3 Sifat Seksual Primer Dan Sekunder
- Sifat
Seksual Primer
Sifat
seksual primer pada ikan tandai dengan adanya organ yang secara langsung
berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan pembuluhnya pada ikan
betina, dan testis dengan pembuluhnya pada ikan jantan.
►Ciri seksual primer:
►Ciri seksual primer:
- Alat/organ
yang berhubungan langsung dengan proses reproduksi
Contoh:
► Testes dan salurannya pd ikan jantan
► Ovarium dan salurannya pd ikan betina
Contoh:
► Testes dan salurannya pd ikan jantan
► Ovarium dan salurannya pd ikan betina
b. Sifat
Seksualitas Sekunder
Sifat
seksual sekunder ialah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan
ikan jantan dan ikan betina. Satu spesies ikan yang mempunyai sifat morfologi
yang dapat dipakai untuk membedakan jantan dan betina dengan jelas, maka
spesies itu bersifat seksual dimorfisme. Namun, apabila satu spesies ikan
dibedakan jantan dan betinanya berdasarkan perbedaan warna, maka ikan itu
bersifat seksual dikromatisme. Pada umumnya ikan jantan mempunyai warna yang
lebih cerah dan lebih menarik dari pada ikan betina.
Pada dasarnya sifat seksual sekunder dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a) Sifat seksual sekunder yang bersifat sementara, hanya muncul pada waktu musim pemijahan saja. Misalnya “ovipositor”, ikan Rhodeus amarus yaitu alat yang dipakai untuk menyalurkan telur ke bivalvia, adanya semacam jerawat di atas kepalanya pada waktu musim pemijahan. Banyaknya jerawat dengan susunan yang khas pada spesies tertentu bisa dipakai untuk tanda menentukan spesies, contohnya ikan Nocomis biguttatus dan Semotilus atromaculatus jantan.
Pada dasarnya sifat seksual sekunder dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a) Sifat seksual sekunder yang bersifat sementara, hanya muncul pada waktu musim pemijahan saja. Misalnya “ovipositor”, ikan Rhodeus amarus yaitu alat yang dipakai untuk menyalurkan telur ke bivalvia, adanya semacam jerawat di atas kepalanya pada waktu musim pemijahan. Banyaknya jerawat dengan susunan yang khas pada spesies tertentu bisa dipakai untuk tanda menentukan spesies, contohnya ikan Nocomis biguttatus dan Semotilus atromaculatus jantan.
b) Sifat
seksual sekunder yang bersifat permanent atau tetap, yaitu tanda ini tetap ada
sebelum, selama dan sesudah musim pemijahan. Misalnya tanda bulatan hitam pada
ekor ikan Amia calva jantan, gonopodium pada Gambusia affinis, clasper pada
golongan ikan Elasmobranchia, warna yang lebih menyala pada ikan Lebistes, Beta
dan ikan-ikan karang, ikan Photocornycus yang berparasit pada ikan betinanya
dan sebagainya.
► Ciri seksual sekunder terdiri dari 2 jenis:
1. Tidak berhubungan dengan kegiatan reproduksi
Contoh:
► Bentuk tubuh (�♀ lebih besar)
► Buncak pemijahan pd ikan ♂ minnow (Osmerus)
► Sirip ekor lebih panjang pd ♂ cinggir putri (Xiphophorus
helleri)
► Warna tubuh lebih cemerlang pd ♂ misal pada Lepomis
Humilis
Lepomis Humilis
Sirip ekor lebih panjang pd ♂ cinggir putri (Xiphophorus helleri)
2. Alat bantu pemijahan
Contoh:
► Gonopodium pd �♂ ikan seribu ( Lebistes reticulatus)
► Modifikasi sirip dada heteorchir pd �♂ Xenodexia untuk
memegang gonopodium pd kedudukannya shg memudahkan
masuk ke oviduct betina
► Sirip perut yg termodifikasi menjadi myxopterygium (clasper)
pada Elasmobranchii �♂ menjamin fertilisasi internal
► Tenaculum ( semacam clasper yg terdapat pd bagian atas
kepala) pd ikan Chimera �♂
► Ovipositor pd ikan Rhodes amarus dan Careproctus ♀
► Ciri seksual sekunder terdiri dari 2 jenis:
1. Tidak berhubungan dengan kegiatan reproduksi
Contoh:
► Bentuk tubuh (�♀ lebih besar)
► Buncak pemijahan pd ikan ♂ minnow (Osmerus)
► Sirip ekor lebih panjang pd ♂ cinggir putri (Xiphophorus
helleri)
► Warna tubuh lebih cemerlang pd ♂ misal pada Lepomis
Humilis
Lepomis Humilis
Sirip ekor lebih panjang pd ♂ cinggir putri (Xiphophorus helleri)
2. Alat bantu pemijahan
Contoh:
► Gonopodium pd �♂ ikan seribu ( Lebistes reticulatus)
► Modifikasi sirip dada heteorchir pd �♂ Xenodexia untuk
memegang gonopodium pd kedudukannya shg memudahkan
masuk ke oviduct betina
► Sirip perut yg termodifikasi menjadi myxopterygium (clasper)
pada Elasmobranchii �♂ menjamin fertilisasi internal
► Tenaculum ( semacam clasper yg terdapat pd bagian atas
kepala) pd ikan Chimera �♂
► Ovipositor pd ikan Rhodes amarus dan Careproctus ♀
Biasanya
tanda seksual sekunder itu terdapat positif pada ikan jantan saja. Apabila ikan
jantan tadi dikastrasi (testisnya dihilangkan), bagian yang menjadi tanda
seksual sekunder menghilang, tetapi pada ikan betina tidak menunjukkan sesuatu
perubahan. Sebaliknya tanda bulatan hitan pada ikan Amia betina akan muncul
pada bagian ekornya seperti ikan Amia jantan, bila ovariumnya dihilangkan. Hal
ini disebabkan adanya pengaruh dari hormon yang dikeluarkan oleh testis
mempunyai peranan pada tanda seksual sekunder, sedangkan tanda hitam pada ikan
Amia menunjukkan bahwa hormon yang dikeluarkan oleh ikan betina menjadi
penghalang timbulnya tanda bulatan hitam.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah ilakukan didalam makalah tentang seksualitas ikan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. seksualitas hewan terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina.
2. Ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma dan ikan betina ialah ikan mempunyai organ penghasil telur.
3. Satu individu ikan dikatakan hermaprodit apabila didalam tubuhnya terdapat jaringan ovarium (penentu individu betina) dan jaringan testes (penentu individu jantan).
4. Hermaprodit Sinkroni adalah apabila didalam gonad individu terdapat sel sex betina dan sel sex jantan yang masak secara bersamaan.
5. Hermaprodit Protandri adalah ikan yang didalam tubuhnya mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan ke fase betina.
6. Hermaprodit Protogini adalah ikan yang didalam tubuhnya mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dai fase betina ke fase jantan.
7. Gonokhorisme adalah kondisi seksual berganda dimana pada ikan fasen juvenil gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas status jantan dan betinanya.
8. Sifat seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yakni ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina dan testes dengan pembuluhnya pada ikan jantan.
9. Sifat seksual sekunder pada ikan ialah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina
Berdasarkan pembahasan yang telah ilakukan didalam makalah tentang seksualitas ikan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. seksualitas hewan terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina.
2. Ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma dan ikan betina ialah ikan mempunyai organ penghasil telur.
3. Satu individu ikan dikatakan hermaprodit apabila didalam tubuhnya terdapat jaringan ovarium (penentu individu betina) dan jaringan testes (penentu individu jantan).
4. Hermaprodit Sinkroni adalah apabila didalam gonad individu terdapat sel sex betina dan sel sex jantan yang masak secara bersamaan.
5. Hermaprodit Protandri adalah ikan yang didalam tubuhnya mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan ke fase betina.
6. Hermaprodit Protogini adalah ikan yang didalam tubuhnya mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dai fase betina ke fase jantan.
7. Gonokhorisme adalah kondisi seksual berganda dimana pada ikan fasen juvenil gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas status jantan dan betinanya.
8. Sifat seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yakni ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina dan testes dengan pembuluhnya pada ikan jantan.
9. Sifat seksual sekunder pada ikan ialah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina
SEKSUALITAS
IKAN
Ikan jantan
: ikan yang mempunyai organ penghasil sperma.n
Ikan betina
: ikan yang mempunyai organ penghasil telur.n
Heteroseksual : Populasi yang terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya.n
Monoseksual/Uniseksual : populasi yang hanya terdiri dari ikan betina saja.n
n Dalam menentukan sex ikan spesies tertentu harus berhati-hati, karena secara keseluruhan seksualitas ikan bermacam-macam,a.l: Hermaprodit (sinkroni, protandri, protogini), Gonokorisme (berdiferensiasi, dan tidak berdiferensiasi).
Heteroseksual : Populasi yang terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya.n
Monoseksual/Uniseksual : populasi yang hanya terdiri dari ikan betina saja.n
n Dalam menentukan sex ikan spesies tertentu harus berhati-hati, karena secara keseluruhan seksualitas ikan bermacam-macam,a.l: Hermaprodit (sinkroni, protandri, protogini), Gonokorisme (berdiferensiasi, dan tidak berdiferensiasi).
- Hermaprodit
Satu
individu ikann dikatakan hermaprodit apabila didalam tubuhnya terdapat jaringan
ovarium (penentu individu betina) dan jaringan testes (penentu individu
jantan).
Kedua jaringan tersebut berada dalam satu organ dan letaknya seperti letak gonad yang terdapat pada individu normal. Berdasarkan perkembangan ovarium dan atau testes, hermaprodit terbagi atas :
Kedua jaringan tersebut berada dalam satu organ dan letaknya seperti letak gonad yang terdapat pada individu normal. Berdasarkan perkembangan ovarium dan atau testes, hermaprodit terbagi atas :
- Hermaprodit
sinkroni
- • H.
Sinkroni : apabila didalam gonad individu terdapat sel sex betina dan sel
sex jantan yang masak secara bersamaan.
- •
Ikan-ikan dari kelompok Serranidae banyak yang termasuk H. Sinkroni.
• Ikan hemaprodit ini dapat mengadakan pembuahan sendiri dan ada pula yang tidak. Ikan yang mengadakan pembuahan sendiri mengeluarkan telur terlebih dulu kemudian dibuahi oleh sperma dari individu yang sama. - • Ikan
yang tidak mengadakan pembuahan sendiri, dalam satu kali pemijahan ia
dapat berlaku sebagai ikan jantan dan dapat pula sebagai ikan betina.
Contoh Serranus cabrilla dan Hepatus hepatus serta Serranus subligerius
- Hermaprodit
protandri
- • H.
Protandri : ikan yang didalam tubuhnya mempunyai gonad yang mengadakan
proses diferensiasi dari fase jantan ke fase betina.
- •
Disaat masih muda, gonadnya mempunyai daerah ovarium dan daerah testes,
tetapi jaringan testes mengisi sebagian besar gonad pada bagian
lateroventral.
• Setelah jaringan testesnya berfungsi dan dapat mengeluarkan sperma, akan terjadi masa transisi, dimana jaringan ovarium mulai membesar dan testesnya mengkerut.
• Contoh ikan yang termasuk H. Protandri : Lates carcariver, Sparus auratus, Sargus anularis, Pagellus centrodontus, dan Pagellus mormyrus
- Hermaprodit
protogini
- • H.
Protogini : ikan yang didalam tubuhnya mempunyai gonad yang mengadakan
proses diferensiasi dai fase betina ke fase jantan.
- • Pada
beberapa ikan yang termasuk golongan ini sering terjadi sesudah satu kali
pemijahan, jaringan ovariumnya mengkerut kemudian jaringan testesnya
berkembang.
• Contoh: Belut sawah (Monopterus albus) dan ikan Kerapu lumpur (Ephinephelus tauvina).
• Ikan ini memulai siklus reproduksinya sebagai ikan betina yang berfungsi, kemudian berubah menjadi ikan jantan yang berfungsi. - • Pada
ikan-ikan yang termasuk kedalam famili Labridae, misalnya Halichieres sp
terdapat dua macam jantan yang berbeda. Ikan jantan pertama terlihat
seperti ikan betina, tetapi tetap jantan selama hidupnya. Sedangkan jantan
yang kedua adalah jantan yang berasal dari perubahan ikan betina.
- •
Ikan-ikan yang mempunyai dua fase dalam siklus hidupnya, pada tiap-tiap
fasenya sering didapatkan ada perbedaan, baik dalam morfologi maupun
warna. Hal ini sering menjadi salah identifikasi.
- • Ikan
Larbus ossifagus ada dua warna (merah dan biru). Ternyata merah adalah
ikan betina dan biru ikan jantan.
- • H.
Protandri & Protogini disebut dengan H. beriring. Pada waktu ikan
masih muda memiliki gonad dengan dua macam sex (ovarium dan testes) yang
belum berkembang dengan baik.
• Proses suksesi kelamin dari satu populasi H. Protandri dan H. Protogini terjadi pada individu yang berbeda, baik ukuran maupun umur, tetapi merupakan proses yang beriring.
• Pada ikan kakap ditemukakan bahwa tidak semua ikan betina berasal dari ikan jantan. Ada ikan betina berumur 2 tahun berukuran 42 cm, berukuran lebih kecil dari ukuran ikan betina matang gonad. - • Dari
880 ekor ikan kakap yang diteliti gonadnya secara histologis didapatkan
data bahwa ikan ini tergolong Hermaprodit sinkroni, ovarium dan testes
berkembang secara bersamaan dengan baik
- Gonokhorisme
Yakni
kondisi seksual berganda dimana pada ikan fase juvenil gonadnya tidak mempunyai
jaringan yang jelas status jantan dan betinanya.
n Gonad tersebut pada tahap selanjutnya ada yang berkembang menjadi ovarium dan juga ada yang berkembang menjadi testes. Dengan kata lain, setengahnya menjadi jantan dan setengah yang lainnya menjadi betina, namun kondisinya tidak stabil, sewaktu-waktu dapat terjadi intersex yang spontan. (Gonokhorisme yang tidak berdiferensiasi)
Contoh : Anguilla anguilla dan Salmo gairdneri irideus
n Gonad tersebut pada tahap selanjutnya ada yang berkembang menjadi ovarium dan juga ada yang berkembang menjadi testes. Dengan kata lain, setengahnya menjadi jantan dan setengah yang lainnya menjadi betina, namun kondisinya tidak stabil, sewaktu-waktu dapat terjadi intersex yang spontan. (Gonokhorisme yang tidak berdiferensiasi)
Contoh : Anguilla anguilla dan Salmo gairdneri irideus
Sifat
Seksual Primer dan Sekunder
Sifat
seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara langsung
berhubungan dengan proses reproduksi, yakni ovarium dan pembuluhnya pada ikan
betina dan testes dengan pembuluhnya pada ikan jantan. Tanpa melihat
tanda-tanda lain pada ikan akan sukar mengetahui organ seksual primernya.
Sifat seksual sekunder pada ikan ialah tanda-tanda luar yang dapat
dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina.n
Dimofisme : ikan-ikan yang mempunyai sifat morfologi yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina. Dikromatisme : yang membedakan jantan dan betina adalah warna. Warna jantan biasanya lebih cerah dan lebih menarik.
Dimofisme : ikan-ikan yang mempunyai sifat morfologi yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina. Dikromatisme : yang membedakan jantan dan betina adalah warna. Warna jantan biasanya lebih cerah dan lebih menarik.
Jenis Sifat
Seksual Sekunder
1. Seksual
sekunder sementara : hanya muncul pada waktu musim pemijahan. Misalnya
“Ovipositor” pada ikan Rhodeus amarus, yaitu alat yang dipakai untuk
menyalurkan telur ke bivalvia. Pada ikan Nocomis biguttatus dan Semotilus
atromaculatus jantan terdapat semacam jerawat diatas kepalanya pada waktu musim
pemijahan
2. Seksual
sekunder permanen; tanda ini tetap sebelum dan sesudah musim pemijahan.
Misalnya tanda bulatan hitam pada ekor ikan Amia calva jantan, warna yang lebih
menyala pada ikan Lebistes dan ikan-ikan karang
3. Biasanya
tanda seksual sekunder terdapat pada ikan jantan.
4. Apabila ikan jantan dikastrasi (testesnya dihilangkan), bagian yang menjadi tanda seksual sekunder menghilang.
4. Apabila ikan jantan dikastrasi (testesnya dihilangkan), bagian yang menjadi tanda seksual sekunder menghilang.
5. Tanda
bulatan hitam pada ikan Amia betina akan muncul pada bagian ekornya seperti
ikan Amia jantan, apabila ovariumnya dikastrasi.
6. Hormon yang
dikeluarkan testes dan ovarium mempunyai peranan pada tanda seksual sekunder
Sumber
:http://asep-budidaya-perairan.blogspot.com/2009/03/seksualitas-ikan.html
Langganan:
Postingan (Atom)