Kamis, 20 September 2012

contoh seksualitas


seksualitas Ikan

Seksualitas Ikan 
Pada prinsipnya, seksualitas hewan terdiri dari dua jenis makanan yaitu jenis jantan dan betina. Begitu pula seksualitas pada ikan yang dikatakan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma. Sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur. Suatu populasi terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, maka populasi tersebut populasi homoseksual. Bila populasi tersebut terdiri dari ikan-ikan betina saja maka disebut monoseksual. Namun, penetuan seksualitas ikan disuatu perairan harus berkali-kali karena secara keseluruhan terdapat macam-macam seksualitas ikan mulai dari hermaprodit sinkroni, protogini, hingga gonokhorisma yang berdeferebsiasi maupun yang tidak (Wahyuningsih dan Barus, 2006).

Macam-Macam Seksualitas
Pada umumnya ikan hermaprodit hanya satu sex saja yang berfungsi pada suatu saat meskipun ada beberapa spesifik yang bersifat hemaprodit senkron. Berdasarkan perkembanagan ovarium dan atau testis yang terdapat dalam satu individu dapat menunjukkan jenis hermaproditismenya.
a. Hemaprodit sinkron/ simutan pous, dalam gonad individu terdapat sel krelamin betina dan sel kelamin jantan yang dapat masak bersama-sama dan siap untuk dikeluarkan.
b. Hemaprodit protandrous, ikan ini mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dan fase jantan ke fase betina
c. Hemaprodit protobinynous, keadaan yang sebaliknya dengan hemaprodit protandri. Proses diferensiasi gonadnya berjalan dari fase betina ke janta.

Menurut Fujaya (2004), sebagian besar spesies ikan adalah gonokristik (droecious) dimana sepanjang hidupnya memiliki jenis klemin yang sama. Selama gonokristik juga dikenal dua jenis gonad. Bila kedua jenis gonad berkembang secara serentak dan maupun berfungsi, keduanya dapat matang bersamaan atau bergantian maka jenis hemaprodit ini disebut hemaprodit sinkroni. Hemaprodit protandri, bila pada awalnya ikan-ikan tersebut berkelamin jantan, namun semakin tua akan berubah kelamin menjadi betina. Juga dikenal istilah hemaprodit proprotogini yaitu bila pada awalnya berkelamin betina namun semakin tua akan berubah kelamin menjadi jantan.




TKG
            Produksi artinya memperbanyak diri atau berkembangbiak pada hewan air diketahui dan proses fundamental reproduksi yaitu reproduksi aseksual misalnya dengan pembelahan dan memproduksi seksual dengan membentuk sel-sel gamet yakni sperma dan telur (Yuwono dan Purnama, 2001). Reproduksi  adalah kemampuan individu tuk menghasilkan ketururnan sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau gamet jantan dan betina. Penyatuan gamet jantan dan betina akan membentuk zigot yang selnjutnya berkembang menjadi generasi baru (Fujaya, 2004).
            Pengamatan kematangan gonad dilakukan dengan dua cara, yang pertama secara histology dilakukan dilaboratorium, yang kedua cara pengamatan morfologi yang dapat dilakukan di lapangan, dari penelitian secara histologi ikan diketahui anatomi perkembangan gonad lebih jelas dan mendetail. Sedangkan hasil pengamatan secara morfologi tidak akan sedetail cara histology, namun cara morfologi banyak ditemukan para peneliti (Effendi, 200).

Tahap  Perkembanagan Gonad
            Sel polices memipih dan berpindah untuk oosit yang sedang berkembang. Perubahan oosit yang sedang berkembang. Perubahan oosit selama penatangan ovarium mempunyai hubungan dengan tahap-tahap yang berbeda pembentukan meiosis pada pertumbuhan primer meliputi tahap nukleat kiomatin, diameter oosit berkisar antara 20-50 mm. sedangkan sitoplasma dan sel telur yang menonjol dengan satu nucleus besar atau beberapa nucleus kecil. Pada saat ini terbentuk satu lapisan satu sel granulose dan satu sel reka (Wahyuningsih, 2006).
            Tingkat kematangan gonad menurut Kesteven (Bagenal Brown, 1968) dalameffendi (2002), sebagai berikut :
Dara                      : organ seksual sangat kecil berdekatan dibawah tulang pungagang. Testis dan ovum transparan, dan tidak berwarna sampai berwarna abu-abu. Telur tidak terlihat dengan mata biasa
Dara Berkembang : testis dan ovarium jernih, abu-abu merah. Panjangnya setengah atau lebih sedikit dari panjang rongga bawah. Telur satu persatu dapat terlihat dengan kaca pembesar.
Perkembangan 1    : testis dan ovarium bentuknya bulat telur, berwarna kemerah-merahan dengan pembuluh kapiler. Gonad mengisi kira-kira setengah ruang kebagian bawah. Telur dapat terlihat seperti serbuk putih.
Perkebangan 2       : testis berwarna putih kemerah-merahan , tidak ada sperma kalaubagian perut ditekan. Ovarium berwarna orange kemerah-merahan. Telur jelas dapat dibedakan, bentuknya bullat telur. Ovarium mengisi kira-kira dua pertiga ruang bawah.
Bunting                 : Organ seksual mengisi ruang bawah, testis berwarna putih, keluar tetesan sperma kalau ditekan perutnya. Telur biasanya bulat, beberapa dan pudarnya jernih dan masak.
Mijah                     : Telur dan sperma keluar dengan sedikit tekanan keparat. Kebanyakan telur berwarna jernih dengan beberapa yang berbentuk bulat telur tinggal di dalam ovarium.
Mijah/Salin            : Gonad belum kosong sama sekali. Tidak ada telur yang bulat.
Salin                      : Testis dan ovarium kosong dan berwarna merah. Beberapa telur sedang ada dalam keadaan kembali.
Pulih salin              : Testis dan ovarium berwarna jernih abu-abu sampai merah.

Faktor Yang Mempemgaruhi Tingkat Kematangan Gonad
            Menurut Webber (1977), dalam Styono (2004), diketahui system endokrin memiliki  pesan yang penting dalam koagulasi pembentukan gamet pada prosabarnch. Dipercaya bahwa suhu, kualitas air, lama penyinaran, ombaj, tekanan dari ombak, tekanan temperature udara, saslinitas, suplay makanan dan nutrisi adalah faktor yang mempengaruhi pembentukan gonad dan siklus breeding. Menurut Permadi dkk (2009), faktor internal (dalam diri ikan) jenis ikan, heriditas, fisiologik, faktor eksternal (lingkungan), makanan, lama penyinaran suhu dan naiknya permukaan air pada musim penghujan.

Gonado Somatik Indeks (GSI)
            Menurut Nikoisky (1969), dalam Effendi (2004), menggunakan tanda utama untuk membedakan kematangan gonad berdasarkan berat gonad. Secara alamiah hal ini berhubungan dengan ukuran dan berat tubuh ikan keseluruhan atau tanpa berat gonad. Perbandingan antara berat gonad dengan berat tubuh, Nikoisky menamakannya “Cocficiani Kamatangan” yang di nyatakan dalam pasar.

            Menurut Effendi (2002), nilai GSI ikan Belanak (Liza subvindis) dewasa pada berbagai TKG
Kelamin
TKG
GSI rata-rata
Kisaran
Jumlah
Jantan
II
III
IV
V
0,4953
1,0646
1,4520
0,6147
0,03-3,03
0,11-3,41
0,17-3,71
0,12-1,00
840
251
178
15
Batina
II
III
IV
0,8204
2,4042
8,6009
0,03-4,54
0,38-8,84
1,30-17,32
262
97
168

Gonado Indeks (GI)
            Menurut Effendi (2002), penelusuran ukuran telur masak dalam komposisi ukuran telur secara keseluruhan dapat menunutun kepada pandangan pada memijah ikan tersebut. Baths (1972) dalam Effendi (2002), menggunakan perbandingan lain yaitu perbandingan antara gonad segar (gram) dengan panjang ikan (mm) dan menamakan indeks yang didapat “Gonado Indeks” dengan perumusan.
 Gonado Indeks (GI)   x  108

            Menurut Effendi (2002), klasifikasi Indeks Gonad ikan Kerapu betina
Kelas
Nilai Gonad Indeks

I
II
III
IV
V
lebih kecil dari 1
1,0-5,0
5,0-10,0
10,0-20,0
Lebih besar dari 20,0
Gonad tidak matang
Gonad memasak
Gonad memasak
Gonad masak
Gonad masak