CARA BUDIDAYA IKAN GURAME
Ikan gurame termasuk
jenis ikan konsumsi yang sangat digemari
masyarakat.
Oleh karena itu ikan
gurame ini memiliki nilai jual yang tinggi.
Jadi tidak ada
salahnya jika membudidayakan ikan gurame seandainya
memiliki
pekarangan yang cukup
luas untuk membudidayakannya.
Dalam membudidayakan
ikan ini sebenarnya tidak sulit karna tidak
memerlukan
air mengalir.
Untuk membudidayakan
ikan gurame yang dibutuhkan adalah
kesabaran yang tinggi
melihat proses pertumbuhan dan pemijahannya
yang relatif
lama.
Jenis ikan gurame yang
dikenal oleh masyarakat indonesia
berdasarkan
bentuknya ada dua.
yaitu ikan gurame angsa (soang) yang
memiliki bentuk
tubuh relatif
panjang serta sisik yang lebar dan bisa tumbuh mencapai
ukuran 65cm
dengan bobot mencapai
8kg. Dan gurame jepang yang memiliki
ukuran tubuh
relatif lebih kecil serta sisik yang lebih kecil pula
dan bisa tumbuh
mencapai ukuran 45cm dengan bobot 4,5kg.
Sedangkan jika
dibedakan dari warnanya ikan gurame memiliki
tiga jenis
warna. yaitu gurame hitam, putih dan belang.
Untuk membudidayakan
ikan gurame sebaiknya harus mempelajari sifat,
tingkah laku dan
habitat dari ikan gurame terlebih dahulu.
Setelah mengetahui
sifat, tingkah dan habitatnya barulah bisa melakukan
budidaya ikan
gurame.
Tujuan dari
mempelajari sifat, tingkah laku dan habitatnya
adalah untuk membantu
mempermudah serta mengurangi
kegagalan yang
mungkin terjadi dalam proses budidaya.
Untuk membudidayakan
ikan gurami sebaiknya pilihlah induk
yang sehat,
tidak cacat dan
berusia minimal 3 tahun. Untuk membedakan
jenis kelamin
jantan
dan betianya
bisa dengan cara melihat sirip dada (dorsal fin)
yang berwarna gelap
atau kehitaman, warna dagu yang sedikit
putih atau
mendekati coklat
dan jika diletakkan dilantai tidak menunjukkan
reaksi apa-apa
untuk ikan gurame
betina.
dan jika ikan
gurame jantan memiliki sirip dada (dorsal fin) berwarna
terang atau
putih,
memiliki wana
dagu relatif kuning dan jika diletakkan dilantai
akan menimbulkan
reaksi dengan
mengangkat pangkal sirip ekornya keatas.
Untuk pemijahan ikan
gurame bisa menggunakan kolam
berukuran 2m X
3m dengan
kedalaman kurang lebih
50cm. yang mana pada dasar kolam
telah diletakkan
jerami atau
rumput yang sudah
kering. Kemudian setelah kolam sudah
dipersiapkan barulah
ikan gurame
jantan dan betina bisa dimasukkan dengn
perbandingan 1 : 2-5
(boleh lebih).
Dengan harapan
ikan gurame jantan
bisa mengawini
betinanya sebanyak-banyaknya.
Biasanya ikan gurame
jantan
tidak langsung
membuat sarang. Melainkan akan beradaptasi
telebih dahulu dengan
lingkungannya
yang baru.
Dan setelah memasuki
hari ke15 dari pelepasan pada kolam
pemijahan ikan gurame
baru akan mulai
membangun sarang untuk proses pemijahan.
Ikan gurami
jantan
akan kembali
membuat
sarang yang baru
setelah melakikan pemijahan dengan satu betina.
Sebaiknya setelah
proses pemijahan selesai sarang yang
menjadi tempat telur
gurami
segera diambil
untuk ditetaskan dalam aquarium atau bak.
Proses ini bertujuan
agar Telur
yang sudah dibuahi
tadi bisa menetas semua. Biasanya
telur ikan
gurame ini akan menetas
setelah 30-36
jam.
Selama lima hari
dari menetas larva ikan gurame ini
tidak perlu
diberi makanan tambahan dulu.
Namun satelah
lewat dari hari kelima barulah benih ini
diberikan pakan
tambahan.
Oleh karena itu
bisa diberikan infusoria jika benih masih
belum dideder dalam
kolam pendederan.
Persiapkan kolam
pendederan terlebih dahulu dengan
proses pengeringn dan
pemupukan yang kurang
lebih memakan waktu selama
satu minggu.
Jadi sebaiknya
persiapkan kolam pendederan sejak induk
mulai membangun
sarang tadi.
Setelah kolam
pendederan siap barulah benih ikan gurami
dimasukkan dalam
kolam secara
hati-hati dan perlahan. Padat tebar pendederan
ini bisa dengan
kepadatan 50-100
ekor/m2.
Jika memungkinkan pada
usia benih berusia 7 hari sudah
bisa dijual
di pasaran atau
pada pendeder ikan.
Semoga bermanfaat,
Amien...agusnaidi.blogspot.com