Minggu, 14 Oktober 2012
Jumat, 12 Oktober 2012
SEKSUALITAS
SEKSUALITAS
Reproduksi
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu organisme.
Bayangkan apabila ada suatu organisme yang tidak melakukan reproduksi, tentu
saja akan menganggu keseimbangan alam. Ingat rantai makanan? Bayangkanlah salah
satu mata rantai tersebut hilang. Tentu akan tidak seimbang proses alam ini.
Yang akan menghancurkan sebuah ekosistem,atau bahkan peradaban.
SEKSUALITAS IKAN
SEKSUALITAS
IKAN
Ikan jantan : ikan yang mempunyai
organ penghasil sperma.
Ikan betina : ikan yang mempunyai
organ penghasil telur.
Heteroseksual : Populasi yang
terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya.
Monoseksual/Uniseksual : populasi
yang hanya terdiri dari ikan betina saja.
Dalam menentukan sex ikan spesies
tertentu harus berhati-hati, karena secara keseluruhan seksualitas ikan
bermacam-macam,a.l: Hermaprodit (sinkroni, protandri, protogini), Gonokorisme
(berdiferensiasi, dan tidak berdiferensiasi).
Hermaprodit
Satu individu ikan dikatakan
hermaprodit apabila didalam tubuhnya terdapat jaringan ovarium (penentu
individu betina) dan jaringan testes (penentu individu jantan).
Kedua jaringan tersebut berada dalam
satu organ dan letaknya seperti letak gonad yang terdapat pada individu normal.
Berdasarkan perkembangan ovarium dan
atau testes, hermaprodit terbagi atas :
Hermaprodit sinkroni
H. Sinkroni : apabila didalam gonad
individu terdapat sel sex betina dan sel sex jantan yang masak secara
bersamaan.
Ikan-ikan dari kelompok Serranidae
banyak yang termasuk H. Sinkroni.
Ikan hemaprodit ini dapat mengadakan
pembuahan sendiri dan ada pula yang tidak. Ikan yang mengadakan pembuahan
sendiri mengeluarkan telur terlebih dulu kemudian dibuahi oleh sperma dari
individu yang sama.
Ikan yang tidak mengadakan pembuahan
sendiri, dalam satu kali pemijahan ia dapat berlaku sebagai ikan jantan dan
dapat pula sebagai ikan betina. Contoh Serranus cabrilla dan Hepatus hepatus
serta Serranus subligerius
Hermaprodit protandri
H. Protandri : ikan yang didalam
tubuhnya mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan
ke fase betina.
Disaat masih muda, gonadnya mempunyai
daerah ovarium dan daerah testes, tetapi jaringan testes mengisi sebagian besar
gonad pada bagian lateroventral.
Setelah jaringan testesnya berfungsi
dan dapat mengeluarkan sperma, akan terjadi masa transisi, dimana jaringan
ovarium mulai membesar dan testesnya mengkerut.
Contoh ikan yang termasuk H. Protandri
: Lates carcariver, Sparus auratus, Sargus anularis, Pagellus centrodontus, dan
Pagellus mormyrus
Hermaprodit protogini
H. Protogini : ikan yang didalam
tubuhnya mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dai fase betina ke
fase jantan.
Pada beberapa ikan yang termasuk
golongan ini sering terjadi sesudah satu kali pemijahan, jaringan ovariumnya
mengkerut kemudian jaringan testesnya berkembang.
Contoh: Belut sawah (Monopterus albus)
dan ikan Kerapu lumpur (Ephinephelus tauvina).
Ikan ini memulai siklus reproduksinya
sebagai ikan betina yang berfungsi, kemudian berubah menjadi ikan jantan yang
berfungsi.
Pada ikan-ikan yang termasuk kedalam
famili Labridae, misalnya Halichieres sp terdapat dua macam jantan yang
berbeda. Ikan jantan pertama terlihat seperti ikan betina, tetapi tetap jantan
selama hidupnya. Sedangkan jantan yang kedua adalah jantan yang berasal dari
perubahan ikan betina.
Ikan-ikan yang mempunyai dua fase
dalam siklus hidupnya, pada tiap-tiap fasenya sering didapatkan ada perbedaan,
baik dalam morfologi maupun warna. Hal ini sering menjadi salah identifikasi.
Ikan Larbus ossifagus ada dua warna
(merah dan biru). Ternyata merah adalah ikan betina dan biru ikan jantan.
H. Protandri & Protogini disebut
dengan H. beriring. Pada waktu ikan masih muda memiliki gonad dengan dua macam
sex (ovarium dan testes) yang belum berkembang dengan baik.
Proses suksesi kelamin dari satu
populasi H. Protandri dan H. Protogini terjadi pada individu yang berbeda, baik
ukuran maupun umur, tetapi merupakan proses yang beriring.
Pada ikan kakap ditemukakan bahwa
tidak semua ikan betina berasal dari ikan jantan. Ada ikan betina berumur 2
tahun berukuran 42 cm, berukuran lebih kecil dari ukuran ikan betina matang
gonad.
Dari 880 ekor ikan kakap yang diteliti
gonadnya secara histologis didapatkan data bahwa ikan ini tergolong Hermaprodit
sinkroni, ovarium dan testes berkembang secara bersamaan dengan baik
Gonokhorisme
Yakni kondisi seksual berganda
dimana pada ikan fase juvenil gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas
status jantan dan betinanya.
Gonad tersebut pada tahap
selanjutnya ada yang berkembang menjadi ovarium dan juga ada yang berkembang
menjadi testes. Dengan kata lain, setengahnya menjadi jantan dan setengah yang
lainnya menjadi betina, namun kondisinya tidak stabil, sewaktu-waktu dapat
terjadi intersex yang spontan. (Gonokhorisme yang tidak berdiferensiasi)
Contoh : Anguilla anguilla dan Salmo
gairdneri irideus
Sifat Seksual Primer dan Sekunder
Sifat seksual primer pada ikan
ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses
reproduksi, yakni ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina dan testes dengan
pembuluhnya pada ikan jantan.
Tanpa melihat tanda-tanda lain pada
ikan akan sukar mengetahui organ seksual primernya.
Sifat seksual sekunder pada ikan
ialah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan
betina.
Dimofisme : ikan-ikan yang mempunyai
sifat morfologi yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan
betina.
Dikromatisme : yang membedakan
jantan dan betina adalah warna. Warna jantan biasanya lebih cerah dan lebih
menarik.
Jenis Sifat Seksual Sekunder
Seksual sekunder sementara : hanya
muncul pada waktu musim pemijahan. Misalnya “Ovipositor” pada ikan Rhodeus
amarus, yaitu alat yang dipakai untuk menyalurkan telur ke bivalvia. Pada ikan
Nocomis biguttatus dan Semotilus atromaculatus jantan terdapat semacam jerawat
diatas kepalanya pada waktu musim pemijahan
Seksual sekunder permanen; tanda ini
tetap sebelum dan sesudah musim pemijahan. Misalnya tanda bulatan hitam pada
ekor ikan Amia calva jantan, warna yang lebih menyala pada ikan Lebistes dan
ikan-ikan karang
Biasanya tanda seksual sekunder
terdapat pada ikan jantan.
Apabila ikan jantan dikastrasi
(testesnya dihilangkan), bagian yang menjadi tanda seksual sekunder menghilang.
Tanda bulatan hitam pada ikan Amia
betina akan muncul pada bagian ekornya seperti ikan Amia jantan, apabila
ovariumnya dikastrasi.
Hormon yang dikeluarkan testes dan
ovarium mempunyai peranan pada tanda seksual sekunderSEKSUALITAS IKAN
Rabu, 10 Oktober 2012
Senin, 08 Oktober 2012
Proses Pembuatan Tepung Ikan
Oleh:
agusnaidi
Oleh:
agusnaidi
Proses Pembuatan Tepung Ikan
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk membuat tepung ikan dari ikan segar. Cara yang paling sederhana yaitu dilakukan penjemuran dibawah sinar matahari. Metode ini dibeberapa wilayah masih digunakan dimana kualitas produknya lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan teknik modern. Sebagian besar proses pembuatan tepung ikan melalui tahap pemanasan, pengepresan, pengeringan dan penggilingan menggunakan mesin yang telah dirancang sebelumnya. Meskipun prosesnya sederhana, akan tetapi pada prinsipnya membutuhkan keterampilan dan pengalaman khusus untuk menghasilkan produk tepung ikan dengan mutu tinggi.
Pemanasan (Cooking)
Ketika ikan dipanaskan, sebagian besar air dan minyak akan hilang. Air dan minyak ini juga dapat hilang pada saat dilakukan pengepresan. Alat pemanas yang saat ini banyak digunakan berbentuk silinder uap air yang tertutup dimana ikan dipindahkan menggunakan alat berbentuk sekrup. Beberapa alat pemanas juga dilengkapi dengan fasilitas steam. Alat pemanas dalam industri dapat menampung sekitar 16 sampai 1600 ton bahan baku ikan segar per 24 jam.
Jika pemanasan kurang, maka hasil pressing nantinya tidak memuaskan dan pemanasan yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan ikan terlalu halus untuk dipress. Bahan baku ikan segar tidak dilakukan pengeringan selama tahap proses pemanasan. Pemanasan biasanya dilakukan pada suhu 95oC sampai 100 oC dalam waktu 15 sampai 20 menit. Beberapa perusahaan yang bergerak dalam pembuatan tepung ikan, menggunakan suhu 95 oC.
Pressing
Pada tahap ini terjadi pemindahan sebagian minyak dan air. Ikan berada dalam tabung yang berlubang, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan tekanan dengan bantuan sekrup. Campuran air dan minyak yang diperoleh ditekan keluar melalui lubang dan bahan bentuk padat seperti dalam pembuatan kue sebagai hasil akhir dari proses pressing. Selama proses pressing, kadar air menurun dari 70% menjadi 50% dan minyak menurun sekitar 4 %.
Pressing Liquor
Setelah dilakukan penyaringan untuk memisahkan material kasar dan material yang padat, kemudian material yang padat dan keras ini dilakukan pressing secara terus menerus dan disentrifugasi untuk memindahkan minyak. Minyak yang diperoleh kadang-kadang disuling yaitu proses yang dilakukan sebelum dimasukkan kedalam tangki penyimpan. Minyak yang disuling adalah minyak yang dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam industri pembuatan minyak goreng dan margarin.
Bagian cair dari proses pressing liquor dikenal dengan nama stickwater yang berisi material yang telah dihancurkan yang beratnya sekitar 9% dari total padatan. Material ini sebagian besar berupa protein dan stickwater terdiri dari sekitar 20% dari total padatan. Material terbentuk kembali akibat penguapan stickwater sampai berbentuk sirup yang terdiri dari 30 sampai 50 % padatan dan kadang-kadang dijual sebagai ikan padat yang dilarutkan. Pada umumnya produk hasil pressing liquor jika dipress kembali dan dikeringkan maka akan berbentuk tepung.
Pengeringan
Meskipun pada prinsipnya caranya sederhana, akan tetapi membutuhkan keterampilan dalam melakukan proses pengeringan yang baik. Jika tepung tidak dikeringkan maka dapat menyebabkan tumbuhnya jamur atau bakteri. Dan jika pengeringan dilakukan secara berlebihan maka akan mengakibatkan nilai nutrisi yang dikandungnya dapat menurun.
Ada dua jenis alat pengering, yaitu alat pengering langsung dan alat pengering tidak langsung. Pengeringan langsung menggunakan suhu yang sangat panas, yaitu sampai 500oC. Metode ini membutuhkan waktu yang singkat, tapi akan menyebabkan kerusakan yang lebih tinggi jika prosesnya tidak dilakukan secara hati-hati. Tepung sebaiknya tidak dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi, karena penguapan air yang cepat menyebabkan kondisi ikan mendingin, secara normal produk dipanaskan pada suhu 100oC.
Pada umumnya alat pengering berbentuk seperti tabung uap air dengan steam untuk mengeringkan tepung. Sebagian besar bau tidak sedap pada industri pengolahan berasal dari alat pengering. Alat pengering tidak langsung umumnya digunakan di UK.
Di UK, limbah ikan digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan tepung dan disini proses pengepressan bukanlah menjadi hal yang penting, karena kandungan minyak pada material sudah sangat sedikit. Tepung ikan ini diproses dengan cara yang sederhana, yaitu dengan cara memasak dan mengeringkan saja. Pertimbangan penggunaan tahap pressing adalah sebagai berikut:
Fleksibilitas penggunaan ikan yang berminyak, kurang berminyak atau campuran dari keduanya. Proses pemindahan air dengan pressing dan penguapan dari stickwater lebih murah karena pengaruh penguapan lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan alat pemanas.
Penggilingan dan Pengemasan
Langkah terakhir yang dilakukan dalam pembuatan tepung ikan adalah penggilingan untuk memecahkan gumpalan-gumpalan atau partikel dari tulang dan dilakukan pengemasan tepung ikan untuk selanjutnya dilakukan penyimpanan di dalam silo. Dari tempat industri pengolahan tepung ikan, tepung ikan yang sudah siap jual kemudian ditransportasikan.<!--more-->
Minggu, 07 Oktober 2012
Kamis, 04 Oktober 2012
Selasa, 02 Oktober 2012
Ciri seksual sekunder terdiri dari 2 jenis;
Ciri seksual sekunder terdiri dari 2 jenis:1. Tidak berhubungan dengan kegiatan reproduksiContoh:- Bentuk tubuh (♀ lebih besar)- Buncak pemijahan pd ikan ♂ minnow (Osmerus)- Sirip ekor lebih panjang pd ♂ cinggir putri (Xiphophorus helleri)- Warna tubuh lebih cemerlang pd ♂ misal pada Lepomis Humilis Lepomis Humilis Sirip ekor lebih panjang pd ♂ cinggir putri (Xiphophorus helleri)
2. Alat bantu pemijahanContoh:- Gonopodium pd ♂ ikan seribu ( Lebistes reticulatus)- Modifikasi sirip dada heteorchir pd ♂ Xenodexia untuk memegang gonopodium pd kedudukannya shg memudahkan masuk ke oviduct betina- Sirip perut yg termodifikasi menjadi myxopterygium (clasper) pada Elasmobranchii ♂ menjamin fertilisasi internal- Tenaculum ( semacam clasper yg terdapat pd bagian atas kepala) pd ikan Chimera ♂- Ovipositor pd ikan Rhodes amarus dan Careproctus ♀
1*** ciri seksual sekunder terdiri atas dua jenis yaitu yang tidak mempunyai hubungan dengankegiatan reproduksi secara keseluruhan, dan merupakan alat tambahan pada pemijahan.Bentuk tubuh ikan merupakan ciri seksual sekunder yang penting.Biasanya ikan betina lebih buncit dibandingkan ikan jantan, terutama ketika ikan tersebut telah matangatau mendekati saat pemijahan (spawning).Hal tersebut disebabkan karena produk seksualyang dikandungnya relatif besar
2. Hermaprodit Protandri
yang berarti di dalam tubuh ikan tersebut mempunyai gonad yang mengadakan deferensiasi dari fase jantan ke betina
Contoh: Ikan kakap (Lates calcarifer),tjd sth ikan mencapai ukuran 3 kg.4.Pengenalan mengenai seksualitas dalam budidaya erat kaitannya karena, hal ini akan mengetahui bagaimana memperoleh bibit atau induk-iduk yang unggul. Aplikasi dari mengetahui seksualitas pada ikan ialah bagaimana kita menemukan induk-induk unggul yang menghasilkan bibit-bibit anak ikan yang unggul pula baik untuk budidaya maupun dalam koleksi populasi ikan jenis tersebut dalam suatu ekologi ekosistem.
Langganan:
Postingan (Atom)